Bahaya Memutus Tali Silaturahim Dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi
Dalam konteks yang lebih luas,
silaturahim bisa dimaknai sebagai hubungan persaudaraan universal
antar-manusia. Tiap manusia pada dasarnya merupakan keturunan dari
leluhur yang sama, yakni Nabi Adam. Karena itu sudah sepantasnya mereka
saling mengasihi satu sama lain dan senantiasa melestarikan hubungan
baik.
Sebagaimana banyak pujian terkait dengan mereka yang menyambung tali silaturahmi, begitu pula banyak ancaman yang datang di dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi yang terkait dengan mereka yang memutuskan tali silaturahmi, diantaranya adalah sebagai berikut:
Dalam Al-Qur'an menjelaskan tentang bahayanya orang yang memutuskan tali silahturahmi:
فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ
Artinya: Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? (Q.S. Muhammad:22)
أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰٓ أَبْصَٰرَهُمْ
Artinya: Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (Q.S. Muhammad:23)
وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ
Artinya: Orang-orang yang merusak janji Allah setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam). (Q.S. Ar-Ra'd:25).
Melalui ayat tersebut kita dapat mengetahui bahwa Allah SWT melaknat orang-orang yang membuat kerusakan dan memutuskan tali silaturahmi. Hanya seorang manusia yang penuh kesombongan serta kebencian saja yang sanggup memutus tali silaturahmi.
Sekiranya ada suatu kesalahan yang menyakiti hati dari seseorang kepadamu, maka hendaknya kamu bisa memaafkannya dan menahan diri dari perilaku dengki dan dendam. Sesungguhnya Allah SWT saja Maha Pemaaf, bagaimana bisa seorang hambanya yang tidak sempurna penuh dengan amarah hingga memutuskan tali silaturahmi.
Oleh karenanya, agar tidak dilaknat Allah SWT, sambunglah tali silaturahmi dengan sesama terutama di bulan ramadan ini. Ikhlaskan dan maafkanlah kesalahan mereka yang pernah menyakitimu. Memaafkan pasti membuatmu lebih tenang dan bahagia.
Dalam Hadist Rasullullah menjelaskan tentang bahayanya orang yang memutuskan tali silahturahmi:
عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثَلَاثَةٌ لَا يَدخُلُونَ الجَنَّةَ: مُدمِنُ الخَمرِ، وَقَاطِعُ الرَّحِمِ، وَمُصَدِّقٌ بِالسِّحرِ. (رواه أحمد)
Artinya : Ada tiga orang yang tidak akan masuk ke dalam syurga, yaitu peminum bir (arak), orang yang memutuskan tali silaturahmi dan orang yang mempercayai sihir. (H.R. Ahmad).
keburukan akibat memutuskan hubungan tali silaturahmi ialah hukumannya tidak disimpan di akhirat melainkan langsung diturunkan ke dunia. Hukumannya bisa bermacam-macam bentuknya, salah satunya ialah tidak terkabulnya sebuah doa dan sulit mendapatkan rezeki.
Adapun hadis yang membenarkan soal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Tidak ada satu dosa yang lebih pantas untuk disegerakan hukuman bagi pelakunya di dunia bersamaan dengan hukuman yang Allâh siapkan baginya di akhirat daripada baghyu (kezhaliman dan berbuat buruk kepada orang lain) dan memutuskan kerabat” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Dawud, al-Hakim, dan lainnya).
Jadi, apabila saat ini kamu sering mendapat musibah, coba ingat kembali, hubungan silaturahmi mana yang kamu putuskan. Bisa jadi cobaan berat yang kamu alami ini karena kamu pernah berusaha untuk memutus tali silaturahmi dengan keluarga atau kerabat.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwasahnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya
(kata) rahmi diambil dari (nama Allah) yaitu ar-Rahman. Allah berkata,
“Barangsiapa menyambungmu (rahmi/kerabat), Aku akan menyambungnya, dan
barangsiapa memutuskanmu, Aku akan memutuskannya.” (HR. Bukhari).
Sudah
jelas dalam hadis tersebut bahwa Allah SWT akan mencabut rahmat dari
hamba-Nya yang memutuskan tali silaturahmi. Hidup tanpa rahmat dari
Allah SWT pasti akan menjadi kehidupan yang sulit dan penuh cobaan. Maka
dari itu, peliharalah tali silaturahmi dengan sesama sebaik mungkin
agar kamu tidak terputus dari rahmat-Nya.
عن أبي محمد جبير بن مطعم رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: لَا يَدخُلُ الجَّنَّةَ قَاطِعٌ. (متفق عليه)
Artinya : Tidak akan masuk ke dalam Syurga seseorang yang memutuskan tali silaturahminya. (Muttafaq alaih).
keburukan yang kamu dapatkan jika memutus hubungan tali silaturahmi ialah dijauhkan dari surga. Tentu akan sangat merugi bagi setiap manusia yang jalannya menuju surga dijauhkan atau disulitkan akibat memutus hubungan tali silaturahmi. Sesungguhnya menyambung tali silaturahmi memiliki keutamaan dan banyak membawa manfaat untukmu, surga pun akan dekat denganmu. Oleh karenanya jauhilah permusuhan atau perkara lainnya yang menyebabkanmu berkelahi dan akhirnya memilih untuk memutus tali silaturahmi.
Dinamika kehidupan memang kadang menyajikan kejutan yang tak mengenakkan. Pun dalam relasi kekeluargaan. Dalam situasi ini, hendaknya seseorang tetap berpikir jernih, tidak gegabah memotong tali kekeluargaan, sehingga tak hanya merusak keutuhan unit masyarakat paling kecil itu tapi juga menerobos aturan agama yang amat menjunjung tinggi silaturahim. Wallahu a'lam.
Post a Comment for "Bahaya Memutus Tali Silaturahim Dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi"
Tinggalkan Komentar