Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Khulafaur Rasyidin Beserta Kisah Perjuangan 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW

 



Pengertian Khulafaur Rasyidin

Ketahuilah bahwa Khulafaur Rasyidin atau al-Khulafa’u ar-Rasyidin artinya pemimpin yang diberikan petunjuk oleh Allah Swt. al-Khulafa’u ar-Rasyidin adalah pengganti Rasulullah saw. Mereka berjumlah empat orang, yaitu Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin Khattab, ‘Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Talib. Tercatat dalam sejarah peradaban manusia, bahwa al-Khulafa’u ar-Rasyidin adalah pribadi-pribadi terbaik hasil didikan Rasulullah saw. Mereka telah teruji kehebatan dan kepiawaiannya sebagai teladan dalam kepemimpinan untuk membangun peradaban lslam yang lebih maju. Tidak ada pemimpin-pemimpin dunia saat ini yang
menghasilkan bangunan peradaban yang dapat disejajarkan dengan mereka.

Mereka memiliki sifat-sifat terpuji yang patut menjadi teladan umat Islam zaman sekarang. Pengabdiannya kepada agama tidak disangsikan lagi. Kepeduliaannya terhadap sesama, membuat pribadi-pribadi ini dicintai oleh rakyatnya.

Kesemuanya itu adalah orang-orang yang setia dengan Rasulullah saw. di saat susah maupun senang. Mereka memiliki akhlak mulia karena mereka selalu meneladani akhlak Rasulullah saw.

 1. Abu Bakar As-Siddiq RA

Abu Bakar As-Siddiq RA lahir pada tahun 573 M dari sebuah keluarga terhormat di Mekah dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. Nama aslinya adalah Abdullah ibn Abu Kuhafah. Ia mendapat gelar as-Siddiq setelah masuk Islam. Abu Bakar diberi gelar oleh Rasulullah saw. “As-Siddiq”, artinya yang benar. Mengapa beliau mendapat gelar seperti ini? Ketika itu, Rasulullah saw. melakukan Isra’ Mi’raj, yaitu melakukan perjalanan malam dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan naik ke langit sampai ke Sidratul Muntaha dalam waktu sepertiga malam. Pada peristiwa itu Rasulullah saw. diberi tugas oleh Allah Swt. berupa shalat lima kali sehari semalam. Ketika berita ini disampaikan kepada orang-orang kafir Mekah, serentak orang-orang kafir Mekah tidak mempercayainya, bahkan mereka menganggap bahwa Nabi Muhammad saw. melakukan kebohongan. Akan tetapi, Abu Bakar As-Siddiq RA langsung membenarkan apa yang dikatakan oleh Nabi tersebut.

Abu Bakar As-Siddiq RA termasuk as-Sabiqμn al-awaalμn, yaitu orang-orang yang pertama masuk Islam. Ketika ia masuk Islam, seluruh harta dan jiwanya dikorbankan untuk membela agama Islam yang pada saat itu masih belum berkembang. Dengan kegigihan dan keuletannya, beliau setia mendampingi Nabi Muhammad saw. untuk selalu berdakwah mengajarkan ajaran Islam.

Abu Bakar As-Siddiq RA selalu dicaci-maki oleh musuh-musuhnya gara-gara mengikuti agama Islam. Akan tetapi, Abu Bakar tetap saja setia bahkan sampai pada saat Rasulullah saw. mau hijrah, ia tetap setia mendampinginya, meskipun rintangan yang dihadapinya sangat berat. Abu Bakar As-Siddiq RA sudah memberi contoh yang baik. Ia selalu mengorbankan jiwa dan raganya hanya untuk kejayaan Islam. Ia juga patuh pada ajaran agamanya. Kita yang sudah mengenal Islam sejak kecil, sejak sekolah taman kanak-kanak, sudah diajari tentang shalat, tentang berbuat baik, tentu sekarang tinggal mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus yakin jika kita dan orang lain berbuat baik, niscaya dunia ini akan aman dan tenteram, tidak akan ada lagi peperangan dan permusuhan.

Pada masa Abu Bakar As-Siddiq RA menjadi Khalifah, program yang terkenal adalah:
1. Memerangi orang-orang yang keluar dari Islam (murtad),
2. Memerangi orang-orang yang enggan membayar zakat,
3. Memerangi orang-orang yang mengaku nabi (nabi palsu).

2. Umar Bin Khattab RA

Umar Bin Khattab RA bin Nufail bin Abdul Uzzaatau lebih dikenal dengan Umar Bin Khattab RA adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. yang juga adalah Khalifah kedua setelah Abu Bakar Siddiq RA.

Umar Bin Khattab RA dilahirkan di kota Mekah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al-Shimh Al-Quraisy dan ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar Bin Khattab RA memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Umar Bin Khattab RA adalah orang yang sangat berani sehingga ia dijuluki singa padang pasir. Sebelum masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh orang-orang Islam karena kebengisannya. Begitu juga ketika sudah masuk Islam, ia sangat ditakuti oleh musuhnya, yaitu orang-orang kafir. Meskipun keras kepala, tetapi hati beliau lembut. Ia keras terhadap orang-orang yang mengingkari ajaran Islam atau orang-orang kafir, tetapi ia sangat lembut terhadap orang-orang yang baik. Ketika menjadi pemimpin, ia selalu mendahulukan kepentingan orang banyak. Ia tidak pernah mendahulukan kepentingan sendiri.

Prinsipnya, lebih baik tidak makan dan tidur di lantai dari pada makan enak dan tidur di istana sementara rakyatnya menderita. Pada suatu malam, hartawan Abdurrahman bin Auf dipanggil oleh Khalifah Umar Bin Khattab RA untuk diajak pergi ke pinggir kota Madinah. “Malam ini akan ada serombongan kafilah yang hendak bemalam di pinggir kota, dalam perjalanan pulang,” kata Khalifah Umar kepada Abdurrahman bin Auf.

“Lalu maksud Anda bagaimana?’’ tanya Abdurrahman.

“Oleh karena kafilah itu membawa barang dagangan yang banyak, maka kita ikut bertanggung jawab atas keselamatan barang dari gangguan tangan-tangan usil. Jadi, nanti malam kita bersama-sama harus mengawal mereka,’’ sahut Khalifah.

Ajakan itu disambut gembira oleh Abdurrahman. Bahkan, dia sudah mempersiapkan jiwa-raganya untuk berjaga semalam suntuk. Namun, apa yang terjadi di sana? Ternyata lain dengan yang diduganya semula.

Ketika malam telah mulai sepi, Khalifah Umar Bin Khattab RA berkata padanya,
”Abdurrahman... kau boleh tidur! Biarlah saya saja yang berjaga-jaga. Nanti kalau ada apa-apa kau saya bangunkan”.

Suatu malam, Auza’iy pernah memergoki Khalifah Umar Bin Khattab RA masuk ke rumah seseorang. Ketika keesokan harinya dia datang ke rumah itu, ternyata penghuninya seorang janda tua yang buta dan sedang menderita sakit. Janda itu mengatakan bahwa tiap malam ada orang yang datang ke rumahnya untuk mengirim makanan dan obat-obatan. Siapa nama orang itu, janda tua itu sama sekali tidak tahu. Padahal orang yang tiap malam datang ke rumahnya adalah Khalifah Umar Bin Khattab RA yang mereka kagumi.

Suatu malam, Khalifah Umar Bin Khattab RA berjalan-jalan di pinggir kota. Tiba-tiba, didengarnya rintihan seorang wanita dari dalam sebuah kemah yang kumal. Ternyata yang merintih itu seorang wanita yang akan melahirkan. Di sampingnya, suaminya kebingungan. Pulanglah Khalifah Umar Bin Khattab RA ke rumahnya untuk membawa istrinya, Ummu Kulsum, untuk menolong wanita yang akan melahirkan itu.Wanita yang ditolongnya itu pun tidak tahu bahwa orang yang menolongnya adalah Khalifah Umar Bin Khattab RA, Amirul Mu’minin yang mereka cintai.

3. 'Usman Bin 'Affan RA

'Usman Bin 'Affan RA adalah sahabat Nabi yang termasuk al-Khulafa’u ar-Rasyidin yang ke-3 setelah Umar bin Khattab RA. Ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan pebisnis yang andal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonom yang diberikan olehnya kepada umat Islam di awal dakwah Islam.

Ia mendapat julukan zunnμrain yang berarti “pemilik dua cahaya.” Julukan ini didapat karena 'Usman Bin 'Affan RA telah menikahi putri kedua dan ketiga Rasullah, yaitu Ruqayah dan Ummu Kulsum.

'Usman Bin 'Affan RA tidak segan-segan mengeluarkan kekayaannya untuk kepentingan agama dan masyarakat umum. Ia membeli sumur yang jernih airnya dari seorang Yahudi seharga 200.000 dirham yang setara dengan dua setengah kilogram emas pada waktu itu. Sumur itu ia wakafkan untuk kepentingan rakyat umum. 'Usman Bin 'Affan RA juga memberi bantuan untuk memperluas Masjid Madinah dan membeli tanah di sekitarnya. Ia mendermakan 1.000 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1.000 dirham sumbangan pribadi untuk Perang Tabuk yang nilainya sama dengan sepertiga biaya ekspedisi tersebut. Pada masa pemerintahan Abu Bakar, 'Usman Bin 'Affan RA juga pernah memberikan gandum yang diangkut dengan 1.000 unta untuk membantu kaum miskin yang menderita di musim kering.

4. Ali Bin Abi Talib RA

Ali Bin Abi Talib RA mempunyai nama asli Haydar (singa) bin Abu Talib. Beliau adalah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga Nabi Muhammad saw. Ali Bin Abi Talib RA adalah sepupu Nabi Muhammad saw. dan menantunya setelah menikah dengan Fatimah Az Zahra.

Ali Bin Abi Talib RA dilahirkan dari pasangan Fatimah binti Asad dan Abu Talib. Kelahiran Ali banyak memberi hiburan bagi Nabi Muhammad saw. karena beliau tidak punya anak laki-laki. Nabi Muhammad saw. bersama istrinya, Khadijah, mengasuh Ali dan mengangkatnya sebagai anak. Hal ini sekaligus untuk membalas jasa Ali Bin Abi Talib RA yang telah mengasuh Nabi sejak beliau kecil hingga dewasa. Dengan demikian sejak kecil Ali sudah bersama dengan Nabi Muhammad saw.

Pada usia remaja setelah wahyu turun, Ali Bin Abi Talib RA banyak belajar langsung dari Rasulullah. Beliau selalu dekat Nabi karena menjadi anak angkatnya dan berlanjut menjadi menantunya. Didikan langsung Nabi kepada Ali dalam semua aspek ilmu Islam menggemblengnya menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan sabar.

Setelah hijrah dan tinggal di Madinah, Ali Bin Abi Talib RA dinikahkan Nabi dengan putri
kesayangannya, Fatimah Az Zahra. Nabi menimbang Ali yang paling tepat dalam banyak hal, seperti nasab keluarga yang serumpun (Bani Hasyim) yang paling dulu mempercayai kenabian Muhammad (setelah Khadijah).

Ali Bin Abi Talib RA adalah salah seorang ilmuwan yang sangat cerdas. Rasulullah mengatakan “Anaa madiinatul ilm wa aliyu babuha” (Saya adalah kota ilmu dan Ali adalah pintu gerbangnya).

Sebagaimana Khalifah Umar bin Khatab RA, Ali Bin Abi Talib RA sebagai Khalifah terakhi juga memiliki sifat yang sama, cerdas dan tegas. Proses pergantian Khalifah dari 'Usman Bin 'Affan RA ke Ali Bin Abi Talib RA mengalami hambatan. Ada kelompok yang setuju dan yang menentang. Dalam situasi genting seperti ini, Ali Bin Abi Talib RA tampil dengan tegas sehingga dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang timbul. Inilah kepiawaian Khalifah Ali Bin Abi Talib RA.

Demikianlah artikel Pengertian Khulafaur Rasyidin Beserta Kisah Perjuangan 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW, semoga kita dapat meneladani perjuangan 4 sahabat Nabi Muhammad SAW di kehidupan di Dunia ini.

Post a Comment for "Pengertian Khulafaur Rasyidin Beserta Kisah Perjuangan 4 Sahabat Nabi Muhammad SAW"