Pengertian, Dalil, Contoh Istiqamah Serta Hikmah Di Dalamnya
Istiqamah berarti sikap kukuh pada pendirian dan konsekuen dalam tindakan. Dalam makna yang luas, Istiqamah adalah sikap teguh dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan. Seseorang yang mempunyai sifat Istiqamah bagaikan batu karang yang berada di tengah-tengah lautan yang tidak tergeser sedikit pun, meskipun dihantam oleh gelombang yang sangat besar. Istiqamah terwujud karena adanya keyakinan akan kebenaran dan siap menanggung risiko. Sikap ini wajib dimiliki setiap muslim, termasuk kita sebagai pelajar. Istiqamah dapat membantu kita untuk membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu, kita sebagai pelajar harus memberi contoh yang baik kepada siapa saja dalam kehidupan kita sehari-hari, baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Allah Swt. berfirman:
إِنَّ ٱلَّذِينَ قَالُوا۟ رَبُّنَا ٱللَّهُ ثُمَّ ٱسْتَقَٰمُوا۟ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Arab-Latin: Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn
Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS. Al-Ahqaf : 13).
Allah SWT kembali berfirman dalam ayat-Nya yang lain:
فَلِذَٰلِكَ فَٱدْعُ ۖ وَٱسْتَقِمْ كَمَآ أُمِرْتَ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَآءَهُمْ ۖ وَقُلْ ءَامَنتُ بِمَآ أَنزَلَ ٱللَّهُ مِن كِتَٰبٍ ۖ وَأُمِرْتُ لِأَعْدِلَ بَيْنَكُمُ ۖ ٱللَّهُ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ ۖ لَنَآ أَعْمَٰلُنَا وَلَكُمْ أَعْمَٰلُكُمْ ۖ لَا حُجَّةَ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ ۖ ٱللَّهُ يَجْمَعُ بَيْنَنَا ۖ وَإِلَيْهِ ٱلْمَصِيرُ
Arab-Latin: Fa liżālika fad', wastaqim kamā umirt, wa lā tattabi' ahwā`ahum, wa qul āmantu bimā anzalallāhu ming kitāb, wa umirtu li`a'dila bainakum, allāhu rabbunā wa rabbukum, lanā a'mālunā wa lakum a'mālukum, lā ḥujjata bainanā wa bainakum, allāhu yajma'u bainanā, wa ilaihil-maṣīr
Artinya: Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu. Tidak ada pertengkaran antara kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya-lah kembali (kita)". (QS. Asy-Syura : 15).
Ayat di atas menjelaskan sikap orang-orang istiqamah, yaitu menepati dan mengikuti garis-garis yang telah ditentukan oleh agama, menjalankan semua perintah Allah Swt. dan meninggalkan semua larangan-Nya. Orang yang semacam itu tidak perlu khawatir terhadap diri mereka di hari kiamat karena Allah Swt. menjamin keselamatan mereka.
Selain ayat Alquran di atas, ada juga dalil hadits yang membahas tentang istiqomah. Berikut beberapa dalil hadits tentang istiqomah sebagaimana dihimpun dari buku Ilmu Tasawuf karya Dr. H. Imam Kanafi:
1. Di dalam Musnad Imam Ahmad dari Anas bin Malik, dari Nabi SAW, beliau bersabda: “Iman seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga hatinya istiqomah. Dan hati seorang hamba tidak akan istiqomah, sehingga lisannya istiqomah. Dan orang yang tetangganya tidak aman dari kejahatan-kejahatannya, tidak akan masuk surga.” (HR. Ahmad).
2. Disebutkan dalam hadis riwayat Imam Tirmidzi dari Abu Sa’id al-Khudri secara marfuu’ dan mauquf, ia berkata: “Jika anak Adam memasuki pagi hari sesungguhnya semua anggota badannya berkata merendah kepada lisan: Takwalah kepada Allah di dalam menjaga hak-hak kami, sesungguhnya kami ini tergantung kepadamu. Jika engkau istiqomah, maka kami juga istiqomah, jika engkau menyimpang (dari jalan petunjuk), kami juga menyimpang.” (HR Tirmidzi).
3. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari Rasulullah, beliau berkata: “Istiqomahlah dan kalian tidaklah akan mampu (untuk istiqomah dalam semua ketaatan dengan sebenar-benar istiqomah).” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).
4. Dari Sufyan bin Abdullah ats-Tsaqafi, ia berkata: “Wahai Rasulullah, katakan kepadaku di dalam Islam satu perkataan yang aku tidak akan bertanya kepada seorangpun setelah Anda! Rasulullah menjawab: Katakanlah, ‘aku beriman’, lalu beristiqomahlah.” (HR. Muslim, Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
5. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda: “Istiqamahlah dan hendaklah engkau perbaiki akhlaqmu kepada manusia.” (HR. Al Hakim dan Ibnu Hibban).
2. Hikmah Perilaku Istiqamah
Di antara hikmah perilaku istiqamah adalah sebagai berikut.
a. Orang yang istiqamah akan dijauhkan oleh Allah Swt. dari rasa takut dan sedih sehingga dapat mengatasi rasa sedih yang menimpanya, tidak hanyut dibawa kesedihan, dan tidak gentar dalam menghadapi kehidupan masa yang akan datang.
b. Orang yang istiqamah akan mendapatkan kesuksesan dalam kehidupan di dunia karena ia tekun dan ulet.
c. Orang yang istiqamah dan selalu sabar serta mendirikan shalat dilindungi oleh Allah Swt.
3. Perilaku Istiqamah Dalam Kehidupan Sehari-hari
Perilaku istiqamah dapat diwujudkan melalui kegiatan:
a. Selalu menjalankan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apa pun dan di mana pun.
b. Melaksanakan £alat tepat pada waktu-Nya.
c. Belajar terus-menerus hingga paham.
d. Selalu menaati peraturan, baik yang ada di rumah, sekolah, maupun masyarakat.
e. Selalu menjalankan kewajibannya dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa dipaksa atau dibebani.
Demikianlah arikel Pengertian, Dalil, Contoh Istiqamah Serta Hikmah Di Dalamnya, semoga kita selalu Istiqamah dalam melakukan suatu kebaikan, membela dan mempertahankan keimanan dan keislaman, walaupun menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.

Post a Comment for "Pengertian, Dalil, Contoh Istiqamah Serta Hikmah Di Dalamnya"
Tinggalkan Komentar